Music EDM
Electronic
Dance Music atau EDM sering disebut oleh anak muda jaman sekarang
merupakan genre musik baru, dan itu merupakan kesalahan besar. EDM
sendiri merupakan sebuah rumah besar untuk genre-genre musik yang
beraliran electronic atau bisa disebut proses pembuatan musiknya 100%
menggunakan alat-alat elektronik. EDM sendiri sudah ada cukup lama, yang
berkembang terus sejak tahun 1960an. Tahun 1960 merupakan lahirnya
musik EDM dan mulai berkembang pada tahun-tahun selanjutnya.
Pada
tahun 1970an musik EDM masih menggunakan alat-alat analog seperti Synth,
Drum Machine, dll. Pada tahun ini genre yang sangat booming adalah
Electronic Disco. Genre ini berkembang di daratan Eropa terutama UK.
Lanjut ke tahun 1980, pada era ini para produser mulai menggunakan 100%
alat elektronik seperti Synthesiezer, Squencer dan Drum Machine. Genre
musik pada tahun 1980 yang sangat populer pada saat itu adalah Nu-Disco.
Pada awal 1990an makin banyak genre-genre lain yang booming,
seperti Acid House, Techno, Trance, dan Drum and Bass. Pada saat itu
sebutan EDM mulai marak digunakan, akan tetapi sangat sulit bila
menyebut EDM adalah sebuah genre karena sebetulnya di dalam EDM ada
banyak genre.
Pada
tahun 1995 Nervous Records dan Project X Magazine mengadakan sebuah
acara dan menggunakan “Electronic Dance Music” sebagai nama acara
mereka, karenanya masyarakat Amerika mulai melirik hal tersebut. Di awal
tahun 2000, EDM mulai mendapat perhatian lebih di masyarakat Amerika.
EDM mulai menjadi sebuah hal yang booming pada saat itu dan melahirkan banyak sub-genres. Genre yang berkembang pesat pada saat ini adalah Trance.
Menurut Ferry Corsten “Trance is the classical music of the future.” Pada tahun 2000 awal hingga akhir tahun 2010 produser sekaligus DJ ber-genre Trance mendominasi polling DJ
Mag. Bisa dilihat di website DJMag.com nama-nama DJ besar seperti
Tiesto, Paul Oakenfold, Paul van Dyk dan Armin van Buuren silih berganti
menempati posisi pertama pollingmajalah yang memberitakan tentang musik-musik EDM.
Di
tahun 2010 David Guetta menggebrak EDM ke arah lebih global atau bisa
dibilang menjadi komersil. Pada tahun 2010 ia melakukan kolaborasi
dengan artis-artis lain diluar EDM dan hal tersebut terbukti cukup
menjual dan menjadikan lagu-lagu pria asal Perancis ini menduduki
peringkat #1 di chart Electronic Music di
berbagai negara. Dampak besar dari hal ini adalah tersingkirnya Armin
van Buuren dari posisi #1 yang telah dia rasakan selama 4 tahun
berturut-turut.
Pada 2011 makin banyak genre-genre underground yang
muncul kepermukaan seperti Dubstep (Skrillex), Moombathone (Major Lazer
dan Dillon Francis), Hardstyle (Headhunterz, Cascada, dll), dan masih
banyak lagi. Akan tetapi menurut old generation hal
ini malah merusak keaslian genre tersebut. Seperti kita tahu banyak
aspek yang dapat kita perhatikan di dalam sebuah lagu, akan tetapi
dikarenakan banyak orang berpendapat bahwa yang mereka dengar sekarang
sudah bisa dibilang genre-genre yang berkembang tersebut, sering kali
orang tidak mengerti keaslian lagu tersebut terhadap genre yang mereka
labeli sekarang dan banyak dari mereka menganggap bahwa EDM merupakan
genre itu semua.
macam-macam genre yang ada di EDM.
1. House music
House music sendiri merupakan genre dalam musik EDM yang paling banyak diterima oleh publik. Hampir semua musik Top 40 dipengaruhi house music,
begitu pula sebaliknya. Genre musik ini berasal dari kota Chicago,
Amerika. Kata “house” sendiri diambil dari nama sebuah kelab malam di
kota itu, The Warehouse.
Ciri khas house music adalah tempo yang upbeat, groovy dan kadang didominasi oleh kord piano dengan tempo sekitar 126-128 beats per minute (BPM). Saking populernya, genre ini punya berbagai macam sub-genre tersendiri:
- Acid House: House music dengan sedikit pengaruh trance dan techno. Temponya sedikit lebih cepat daripada musik dari genre yang sama pada umumnya. Biar lebih paham, coba dengar track dari James “Jack Rabbit” Martin yang ini.
- Electro House: Deadmau5, David Guetta dan Zedd merupakan sebagian DJ Electro House yang sedang naik daun. Hampir semua musik Electro House memiliki “drop”, seperti track milik Strobe milik Deadmau5 ini.
- Dutch House: dari namanya sudah terlihat kalo sub-genre ini berasal dari negeri Belanda. Dutch House sendiri merupakan salah satu sub-genre yang mulai populer, bahkan di Indonesia juga. Biar lebih ngeh, dengerin deh track dariHardwell – Spaceman dan Chuckie & Junxterjack – Make Some Noise ini.
- Progressive House: ciri khas dari sub-genre ini adalah tempo musik yang semakin meningkat, hampir mirip dengan musik trance. Coba dengerin track dariCLMD – Black Eyes & Blue atau Calvin Harris – Summer yang sekarang lagi hits.
- Deep House: ini merupakan sub-genre yang bisa dibilang paling chill. Musik Deep House sering dimainkan di cafe atau kelab yang memiliki atmosfer santai. Contohnya? Coba denger Noir & Haze – Around, Oliver Helden – Gecko, dan Faul & Wad Ad VS Pnau – Changes.
Sebenarnya masih ada beberapa sub-genre lain. Kalau kamu memang tertarik lebih lanjut, simak aja DJ-DJ yang ada di list ini.
2. Trance
Trance
merupakan genre EDM yang berkembang di Jerman pada awal dekade 90-an.
Karakteristik utama musik ini ialah tempo yang berkisar dari 125-160 BPM
serta alur yang naik turun. Secara harfiah, trance berarti keadaan ketika kamu berada di alam bawah sadar. Sesuai namanya, musik trance ini bisa
bikin kamu terhipnotis dan merasa senang atau sedih. Sensasi emosional
ini tercipta melalui kombinasi berbagai ritme dan layer musik, dengan melodi dan vokal yang repetitif.
Kalau kamu penasaran, coba deh dengerin beberapa musik trance yang ada di bawah ini:
- Armin Van Buuren feat. Miri Ben Ari – Intense
- BT – Skylarking
- Above & Beyond – Alchemy
- Neelix – Wherever you are
Udah memutar semuanya? Kemungkinan besar kamu bakal memperhatikan kalau musik trance itu banyak ragamnya. Tinggal pilih sub-genre mana yang pas di telinga kamu.
3. Techno
Genre ini sendiri muncul di Detroit pada awal 1980. Sebagai bagian dari EDM, ciri khas musik techno ialah penggunaan berbagai teknologi baru dalam dunia musik. Sebagian besar musik techno merupakan kombinasi synthesizer, hentakan drum, serta sequencer.
Di bawah ini ada beberapa DJ yang dikenal dengan pengaruh techno di setiap setnya:
Techno juga punya sub-genre, yaitu minimal techno. Minimal techno menggunakan sampling musik yang lebih sedikit dan repetitif. Mottonya: less is more. Tertarik? Coba dengarkan Droplex – Dance dan Daniel Portman – Rock the Funk.
4. Dubstep
Dubstep pertama kali diperkenalkan di London pada akhir tahun 90-an. Musik ini punya sound yang khas serta komposisi bass yang nggak beraturan dan terdistorsi.
Dubstep tidak cuma dimonopoli sama Skrillex aja. Ada banyak musisi dubstep lain yang harus kamu dengarkan.
SUmber : http://hasanakmalalatas.blogspot.co.id/2015/02/sejarah-singkat-musik-edm.html